Aslinya tulisanku yang dimuat di Majalah Sekar Rubrik Kata Hati Edisi 81/18 April 2012 yang lalu adalah seperti dibawah ini :
IBU
MERTUAKU SAYANG
Oleh
: Helma Perangin
Lebaran tahun lalu
pembantu rumah tanggaku pulang kampung. Seusai lebaran ternyata si mbak tidak
balik lagi ke rumahku. Si mbak tidak memberi alasan mengapa dia tidak mau
bekerja lagi, apakah pindah kerja di tempat lain atau bekerja ke luar negeri
menjadi TKW atau mau tetap di kampung.
Aku mencari-cari
pembantu baru tetapi ternyata sulit sekali.
Padahal aku dan suami harus bekerja. Sebenarnya jam dua siang aku sudah pulang kerja tetapi tetap
saja harus ada orang di rumah untuk menungguin kedua putraku pulang sekolah.
Anakku yang besar saat ini sudah
bersekolah di TK B dan adiknya kelas TK A, mereka berdua pulang sekolah jam 10
pagi. Sedangkan penitipan anak di daerahku tidak ada. Hal ini menyebabkan aku
sempat pusing dan bingung memikirkan siapa yang akan menjaga anak-anak sebelum
aku pulang kerja.
Sebagai solusi akhirnya
ibu mertua dijemput dari kampung. Ibu mertua selama ini tinggal sendirian
semenjak semua anak-anaknya menikah dan setelah ditinggal selamanya oleh
almarhun bapak mertua. Awalnya aku merasa khawatir akan kehadiran ibu mertua
karena selama ini sering mendengar keluhan teman-teman tentang mertua yang
selalu mau tahu urusan keluarga anaknya dan malah ada komentar miring tentang
ibu mertua yang turut campur rumah tangga putranya serta isu-isu mengenai
hubungan mertua menantu yang sering sekali tidak sedap di dengar, apalagi
suamiku adalah anak bungsu yang sangat dekat dengan ibunya.
Ternyata setelah
beberapa hari, minggu bahkan hingga saat ini setelah berbula-bulan mertuaku ada
bersama kami, kekhawatiranku dulu tidak terbukti. Hubunganku dengan ibu mertua
malah semakin dekat, seperti seorang ibu dengan putri kandungnya sendiri.
Apalagi diriku yang semenjak kecil telah menjadi anak piatu, ditinggalkan
selamanya oleh bundaku tercinta saat berumur delapan tahun karena penyakit
kanker payudara yang di derita bundaku. Haus akan kasih sayang dan perhatian
dari seorang ibu, akhirnya kudapatkan dari ibu mertuaku. Aku bebas mencurahkan
isi hati, ngobrol dan diskusi dengan ibu mertua yang kaya pengalaman hidup dan
suka-dukanya membesarkan tujuh orang anak. Anak-anakku lebih bahagia karena di
rumah ada neneknya yang selalu memperhatikan dan menyayangi. Suamiku juga
senang dan semakin sayang diriku karena istri yang dicintainya kompak dengan
ibu yang dikasihinya, dua wanita yang memiliki tempat tersendiri dihatinya.
Sama sekali tidak menyangka kalau tulisan ini dimuat. Puji Tuhan dapat honor dari tulisan ini. Walaupun nilai honornya tidak seberapa tetapi sangat memotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan menulis. Dan honor bisa dipakai buat memperpanjang langganan majalahs ekar selama 6 bulan. :)
Halo bik. ini Pieter, kemarin bibik minta diajarin cara mempercantik blog ya? Trus bagian mana yang mau dipercantik?
BalasHapusatau gini aja, bibik kunjungin aja blog Abang yang satu lagi
http://apeterblog.blogspot.com/
trus liat yang mana yang cantik, biar abang kasih tau cara buatnya.
TX
Banyak bang yang mau bibik percantik. Bibi mau ada gambar-gambar dan tulisan diatas seperti punya abang..Pengen juga ada subtitle sub title seperti home,about me, contac me, tukar link, dll. Entar ajarin bibi ya bang..
Hapus