Selasa, 12 Juni 2012

Tulisan Asli di Rubrik Kata Hati

Aslinya tulisanku yang dimuat di Majalah Sekar Rubrik Kata Hati Edisi 81/18 April 2012 yang lalu adalah seperti dibawah ini :




IBU MERTUAKU SAYANG
Oleh : Helma Perangin

Lebaran tahun lalu pembantu rumah tanggaku pulang kampung. Seusai lebaran ternyata si mbak tidak balik lagi ke rumahku. Si mbak tidak memberi alasan mengapa dia tidak mau bekerja lagi, apakah pindah kerja di tempat lain atau bekerja ke luar negeri menjadi TKW atau mau tetap di kampung.

Aku mencari-cari pembantu baru tetapi ternyata sulit sekali.  Padahal aku dan suami harus bekerja. Sebenarnya jam  dua siang aku sudah pulang kerja tetapi tetap saja harus ada orang di rumah untuk menungguin kedua putraku pulang sekolah. Anakku yang besar  saat ini sudah bersekolah di TK B dan adiknya kelas TK A, mereka berdua pulang sekolah jam 10 pagi. Sedangkan penitipan anak di daerahku tidak ada. Hal ini menyebabkan aku sempat pusing dan bingung memikirkan siapa yang akan menjaga anak-anak sebelum aku pulang kerja.
Sebagai solusi akhirnya ibu mertua dijemput dari kampung. Ibu mertua selama ini tinggal sendirian semenjak semua anak-anaknya menikah dan setelah ditinggal selamanya oleh almarhun bapak mertua. Awalnya aku merasa khawatir akan kehadiran ibu mertua karena selama ini sering mendengar keluhan teman-teman tentang mertua yang selalu mau tahu urusan keluarga anaknya dan malah ada komentar miring tentang ibu mertua yang turut campur rumah tangga putranya serta isu-isu mengenai hubungan mertua menantu yang sering sekali tidak sedap di dengar, apalagi suamiku adalah anak bungsu yang sangat dekat dengan ibunya.
Ternyata setelah beberapa hari, minggu bahkan hingga saat ini setelah berbula-bulan mertuaku ada bersama kami, kekhawatiranku dulu tidak terbukti. Hubunganku dengan ibu mertua malah semakin dekat, seperti seorang ibu dengan putri kandungnya sendiri. Apalagi diriku yang semenjak kecil telah menjadi anak piatu, ditinggalkan selamanya oleh bundaku tercinta saat berumur delapan tahun karena penyakit kanker payudara yang di derita bundaku. Haus akan kasih sayang dan perhatian dari seorang ibu, akhirnya kudapatkan dari ibu mertuaku. Aku bebas mencurahkan isi hati, ngobrol dan diskusi dengan ibu mertua yang kaya pengalaman hidup dan suka-dukanya membesarkan tujuh orang anak. Anak-anakku lebih bahagia karena di rumah ada neneknya yang selalu memperhatikan dan menyayangi. Suamiku juga senang dan semakin sayang diriku karena istri yang dicintainya kompak dengan ibu yang dikasihinya, dua wanita yang memiliki tempat tersendiri dihatinya. 

Sama sekali tidak menyangka kalau tulisan ini dimuat. Puji Tuhan dapat honor dari tulisan ini. Walaupun nilai honornya tidak seberapa tetapi sangat memotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan menulis. Dan honor bisa dipakai buat memperpanjang langganan majalahs ekar selama 6 bulan. :)

2 komentar:

  1. Halo bik. ini Pieter, kemarin bibik minta diajarin cara mempercantik blog ya? Trus bagian mana yang mau dipercantik?

    atau gini aja, bibik kunjungin aja blog Abang yang satu lagi

    http://apeterblog.blogspot.com/

    trus liat yang mana yang cantik, biar abang kasih tau cara buatnya.

    TX

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak bang yang mau bibik percantik. Bibi mau ada gambar-gambar dan tulisan diatas seperti punya abang..Pengen juga ada subtitle sub title seperti home,about me, contac me, tukar link, dll. Entar ajarin bibi ya bang..

      Hapus