Minggu, 16 Juni 2013

Tips Menghadapi Anak Diare

Penyakit diare sering sekali kita jumpai di kehidupan sehari-hari, saking seringnya banyak orang beranggapan kalau diare itu merupakan penyakit yang biasa-biasa saja, tidak perlu dikhawatirkan. Padahal diare bisa menyebabkan dehidrasi dan jika dibiarkan dehidrasi ini tentu saja membahayakan nyawa si penderita. Diare  ini paling sering juga di jumpai pada anak-anak.

Apakah Pengertian Diare ?
Yang dimaksud dengan diare adalah buang air dengan konsistensi lembek atau cair, kadang-kadang berupa air saja dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam satu hari. Kalau buang air besarnya masih satu kali atau hanya dua kali dalam sehari walaupun konsistensi lembek belum, kasus ini termasuk diare. Hal ini harus diperhatikan karena sering sekali ibu-ibu yang anaknya buang air besar lembek, agak encer tetapi hanya dua kali sehari sudah langsung panik dan buru-buru memberi obat anti diare yang bisa dibeli bebas dan banyak tersedia di warung-warung.
Tindakan seperti ini tidak benar dan malah bisa berbahaya bagi si anak. Karena obat anti diare yang diberikan tersebut akan mengurangi kerja peristaltik usus dan akibatnya malah jadi susah buang air besar dan menyebabkan sembelit, selain itu kotoran atau mungkin saja kuman atau racun penyebab buang air besar lembek yang seharusnya dikeluarkan melalui proses buang air besar tidak  jadi keluar dan masih tinggal dalam tubuh si anak atau si penderita. 

Diare biasanya disebabkan adanya infeksi, apakah infeksi oleh bakteri, virus atau parasit (cacing). Selain  itu diare juga bisa disebabkan keracunan makanan, alergi, malbsopsi, dan lain-lain. Penyebab yang paling  sering adalah karena infeksi dan keracunan.

Diare ini ada dua jenis yaitu diare akut yang berlangsung kurang dari14 hari dan diarekronik yang berlangsung lebih dari 14 hari.. (jangan sampai deh,diare berlanjut sampai 14 hari.... kasihan..) 

Seperti telah dijelaskan diatas bahwa diare ini akan berbahaya jika disertai dehidrasi, nah derajat dehidrasi dalam diare ini ada tiga yaitu diare tanpa dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan/sedang, diare dengan dehidrasi berat.

Jika seorang anak diare harus diperhatikan dan dilihat tanda-tanda  dehidrasi pada anak tersebut. Cara menilai  tanda dehidrasi ini adalah dengan memperhatikan :
  • berapa lama anak sudah mengalami diare?
  • berapa kali buang air besar dalam sehari?
  • apakah ada darah di tinja?
  • apakah muntah?
  • apakah ada penyakit lain?
  • bagaimana keadaan umum anak? lemas, gelisah, mengantuk, sadar atau malah tidak sadar?
  • apakah dia mau minum?sangat haus atau malas minum?
  • matanya cekung atau tidak? jika kulit perut dicubit, apakah kembali segera, lambat atau sangat lambat (lebih dari 2 detik)?
Setelah mengamati keadaan anak, dehidrasi dapat kita klasifikasikan berdasarkan tanda-tanda yang dijumpai seperti tabel dibawah ini: 
Gejala/derajat dehidrasi
Diare tanpa dehidrasi
Diare dehidrasi ringan/sedang
Diare dehidrasi berat

Bila terdapat 2 tanda atau lebih
Bila terdapat 2 tanda atau lebih
Bila terdapat 2 tanda atau lebih
Keadaan umum
Baik, sadar
Gelisah, rewel
Lesu, lunglai, tidak sadar
Mata
Tidak cekung
Cekung
Cekung
Keinginan untuk minum
Normal, tidak ada rasa haus
Ingin minum terus, ada rasa haus
Malas minum
Cubitan pada perut
Kembali segera
Kembali lambat
Kembali sangat  lambat


Perawatan diare tanpa dehidrasi bisa dilakukan dirumah, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Beri cairan lebih banyak dari biasanya 
  • Bagi bayi yang masih ASI, berikan ASI lebih sering dan lebih lama
  • Anak yang mendapat ASI eksklusif , beri oralit atau air matang sebagai tambahan
  • Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif , beri susu yang biasa diminum dan oralit atau cairan rumah tangga sebagai tambahan, misalnya kuah sayur, air tajin,air matang dan sebagainya
  • Beri oralit sampai diare berhenti, bila muntah tunggu 10 menit dan dilanjutkan sedikit demi sedikit
  • Bayi umur < 1 tahun diberi 50 - 100 ml oralit setiap kali berak
  • Bayi umur > 1 tahun diberi 100 - 200 ml oralit setiap kali berak
2. Beri obat Zinc selama  10 hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti. Dapat diberikan dengan cara dikunyah atau dilarutkan dalam 1 sendok air matang atau ASI. Zinc bisa diperoleh dari petugas kesehatan.
3. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi, beri makanan kaya kalium seperti sari buah segar, pisang, air kelapa hijau
4.Beri makanan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih kecil (setiap 3-4 jam)
5.Penting untuk IBU perhatikan :

Jika ada tanda-tanda seperti dibawah ini :
  • Berak cair lebih sering
  • Muntah berulang
  • Sangat  haus
  • Makan dan minum sangat sedikit
  • Timbul demam
  • Berak berdarah
  • Tidak membaik selama 3 hari 
  • SEGERA Membawa anak kembali ke petugas kesehatan

Penanganan diare dengan dehidrasi sedang dan berat, harus di bawah pengawasan petugas kesehatan. 

Tips melakuka pencegahan diare yang benar dan efektif adalahsebagai berikut :
  1. Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan dampai  2tahun
  2. Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur
  3. Memberikan minum air  yang sudah direbus dan menggunakan air bersih yang cukup
  4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar
  5. Buang air besar di jamban
  6. Membuang tinja bayi dengan benar
Sekian Tips ini, semoga tidak membosankan dan bermanfaat bagi yang membacanya.. 
Salam
Helma Perangin





Tidak ada komentar:

Posting Komentar